Endang Handayaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menggapai Asa ( 12 )

Menggapai Asa ( 12 )

Tantangan hari ke 19

Gurusiana 30 hari (Tantangan Menulis )

Menggapai Asa ( 12 )

// Tantanga hari ke 19

Mendengar ceritaku tentang guru baruku, Bu Naning. Ibuku kelihatan sangat senang.

Sore harinya, ketika mengantar gorengan ke warung. Ibuku menitip pisang goreng. Untuk saya antar ke rumah Bu Naning.

Waktu aku mengantar pisang goreng. Bu Naning sedang menyirami tanaman, di depan rumahnya. Melihat kedatanganku, Bu Naning menyambutku dengan ramah, dielusnya rambutku. Aku bahagia sekali, dengan perlakuannya itu.

Hatiku merasa tentram berada di rumah Bu Naning. Suaminya juga baik dan ramah. Putri kecilnya sangat lucu dan cantik. Seusia adik kecilku, yang masih sekolah taman kanak kanak. Juga satu sekolah dengan adikku.

Sebenarnya aku masih ingin lebih lama, berada di rumah Bu Naning. Sayang waktu sudah semakin sore, hampir mahgrib. Aku juga harus membantu ibuku di rumah. Ketika aku pamit pulang, Bu Naning menyelipkan uang ke sakuku. Tapi aku menolaknya.

Malam hari, selesai belajar. Bukan ibuku yang bercerita. Tapi aku yang bercerita tentang Bu Naning dan suaminya yang baik. Juga putrinya yang cantik dan lucu. Kedua adikku mendengarkan dengan senang. Seperti mendengarkan, ketika ibuku mendongeng.

Mendengar ceritaku. Adik kecilku berjanji. Besok akan bangun pagi, supaya dapat berangkat sekolah lebih pagi. Sehingga aku tidak terlambat sampai di sekolah, dan tidak di marahi bu guru.

Keesokan harinya, kedua adikku menepati janji untuk bangun pagi. Mereka bangun sendiri tanpa dibangunkan. Adik kecilku yang biasanya makan harus disuapi, dia makan sendiri dengan lahapnya. Aku terharu dengan pengertian adik adikku.

Ibuku dapat menyiapkan gorengan lebih awal.

Pagi itu aku dan adik adikku, berangkat sekolah lebih awal.

Sehingga aku tidak terlambat sampai di sekolah. Bertepatan lonceng berbunyi tanda masuk, aku sampai di warung sekolah. Aku masih sempat ikut berdoa bersama teman temanku.

Siang hari, waktu akan pulang. Bu Naning berpesan, supaya nanti sore aku datang kerumahnya.

Sore hari setelah mengantar gorengan ke warung. Aku datang ke rumah Bu Naning. Sesuai pesannya tadi siang. Ibuku, menitip pisang goreng untuk Bu Naning.

Sikap Bu Naning yang begitu baik dan ramah. Membuat aku berani membuka diri. Menceritakan keadaan keluargaku. Perjuangan ibuku, sejak ayahku meninggal.

Waktu bercerita, aku tidak mampu menahan air mataku.

Melihat aku minitikkan air mata. Bu Naning mengelus pundakku penuh kasih. Aku semakin tidak mampu menahan rasa haru. Aku menangis di pangkuannya. Bu Naning membangunkan, dan memelukku. Dielusnya rambutku. Membuat aku semakin tersedu.

Sore itu aku pulang dengan penuh rasa bahagia. Dan aku berjanji untuk semakin rajin belajar. Akan berusaha tidak akan terlambat lagi.

Hari ini ada pelajaran bahasa indonesia. Bu Naning memberi tugas mengarang. Dengan thema pengalaman pribadi. Ini kesempatan, untuk menceritakan pengalaman hidupku.

* * * * * * * * * *

( Bersambung )

Nganjuk, 3 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget, bunda!

04 Jun
Balas

Terima kasih Jeng St. Chadidjah, hadirnya, salam...

04 Jun



search

New Post